dailyvideo

Kabar Ekonomi & Bisnis : Terbaik di Asia, Bursa Indonesia Naik Kelas

Indeks harga saham gabungan (IHSG) bursa Indonesia telah melesat 48,22 persen. Fantastis!
Sejumlah pialang mengamati pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (ANTARA/Prasetyo Utomo)

VIVAnews - Sepanjang Januari hingga pertengahan November 2010, bursa saham Indonesia menunjukkan kinerja terbaik di kawasan Asia. Sejak awal tahun hingga 15 November 2010, berdasarkan data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), indeks harga saham gabungan (IHSG) telah tumbuh 44,28.

Pada akhir 2009, IHSG berada di level 2.534,36, sedangkan per 15 November 2010, indeks harga saham gabungan berada di posisi 3.656,46. Bahkan, bila mengacu posisi tertinggi IHSG sepanjang sejarah, yakni pada 10 November 2010 yang berada di level 3.756, indeks telah melesat 48,22 persen. Fantastis!

Meski demikian, bila dibandingkan kinerja tahun lalu, pertumbuhan IHSG masih jauh dibanding penguatan selama 2009 yang mencapai 86,98 persen. Dengan pertumbuhan tersebut, IHSG tahun lalu menempati kinerja terbaik kedua setelah bursa Shenzhen, China.

"Tahun lalu, memang luar biasa kenaikannya, karena 2008 juga turun tajam," kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Wan Wei Yiong kepada VIVAnews.com di Jakarta, Kamis 18 November 2010.

Namun, Yiong mengakui, untuk mencapai pertumbuhan setinggi 2009 cukup berat. "Agak sulit," ujarnya. Pertimbangannya, sisa waktu hingga akhir 2010 tinggal 1,5 bulan lagi.

"Tapi, kami memang tidak bisa memprediksi, karena biasanya analis yang bisa melakukan itu," tuturnya.

Kendati demikian, Yiong optimistis bursa saham Indonesia dapat mempertahankan kinerja terbaik di kawasan Asia tahun ini. Bahkan, kemungkinan bisa naik kelas menjadi nomor satu mengalahkan bursa Shenzen yang memegang rekor tahun lalu. "Mudah-mudahan," tuturnya.

Berdasarkan data, lonjakan pertumbuhan IHSG tahun ini mengalahkan indeks saham di Bursa Malaysia yang meningkat 17,97 persen. Pada akhir Desember 2009, Kuala Lumpur Composite Index (KLCI) berada di posisi 1.272,78, sedangkan per 15 November 2010 di posisi 1.501,56.

Pertumbuhan IHSG tersebut juga melampaui indeks bursa saham Korea. Indeks Kospi di Korea naik 13,73 persen menjadi 1.913,81 dibanding posisi akhir tahun lalu 1.682,77.

Sementara itu, di bursa Singapura, indeks Straits Times tahun ini naik 11,71 persen dari 2.897,62 per akhir tahun lalu menjadi 3.236,8 pada 15 November 2010.

Indeks bursa Shenzhen yang tahun lalu memuncaki pertumbuhan tertinggi dengan kenaikan 108,21 persen, per pertengahan November masih terpuruk di peringkat kelima dengan kenaikan 10,54 persen. Akhir tahun lalu, indeks bursa Shenzhen berada di level 1.201,34 sebelum ditutup pada 1.327,99 per 15 November 2010.

Ketua Bapepam-LK, Fuad Rahmany mengatakan, kenaikan IHSG tersebut di antaranya tertopang potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan mencapai enam persen pada akhir 2010.

Sementara itu, pada 2011, pertumbuhan ekonomi diperkirakan mampu tumbuh tujuh persen. Kinerja ekonomi domestik membangkitkan kepercayaan investor, sehingga aliran modal masuk meningkat, mendorong kinerja pasar modal, nilai tukar, dan cadangan devisa.

Tren Menguat
Kinerja terbaik bursa saham Indonesia itu sudah terlihat sejak periode Januari hingga Oktober 2010. Perkembangan itu didorong oleh kondisi fundamental perekonomian Indonesia yang cukup positif.

Laporan Tinjauan Kebijakan Moneter Bank Indonesia (BI) yang dipublikasikan belum lami ini menunjukkan meskipun sempat bergerak melemah pada awal periode laporan, IHSG terus menunjukkan tren penguatan pada akhir Oktober 2010. IHSG ditutup pada level 3.635,2 atau menguat 3,8 persen dibanding bulan sebelumnya.

Perkembangan beberapa indikator penting dari sisi makro ekonomi, seperti stabilnya nilai tukar serta membaiknya prospek pertumbuhan ekonomi, semakin menambah kepercayaan investor asing untuk menempatkan dananya di pasar saham.

Secara sektoral, BI mencatat kenaikan IHSG lebih didukung oleh sektor pertambangan, pertanian dan keuangan. Kenaikan saham-saham di sektor pertambangan dan perkebunan terkait dengan meningkatnya harga komoditas, sedangkan sektor keuangan lebih banyak didukung oleh membaiknya kondisi fundamental emiten berupa membaiknya laba perbankan pada triwulan III-2010.

Dari sisi mikro emiten, kondisi fundamental emiten masih cukup terjaga. Kondisi tersebut tercermin pada pergerakan IHSG dan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) yang relatif sejalan serta membaiknya indikator return on asset (ROA) secara sektoral, seiring dengan laporan keuangan semester II-2010 yang membaik.

Sementara itu, dari sisi return on equity (ROE), posisi Indonesia lebih tinggi dibandingkan beberapa negara kawasan. Hal itu memberikan keuntungan kompetitif bagi perkembangan pasar saham domestik.

Selama Oktober 2010, investor cenderung wait and see meskipun masih menaruh minat yang relatif besar pada pasar saham domestik.





Meski demikian, selama Oktober pembelian bersih (net buying) asing turun dibandingkan September 2010 menjadi Rp80 miliar. Hal tersebut terutama disebabkan oleh aksi ambil untung (profit taking) secara terbatas dan antisipasi arah kebijakan Quantitative Easing tahap II oleh The Fed.

Tahun depan, Bursa Efek Indonesia menargetkan peningkatan rata-rata nilai transaksi harian menjadi Rp4,85 triliun per hari dibanding Rp4,5 triliun per hari pada 2010. Otoritas bursa memperkirakan kondisi pasar saham tahun depan lebih baik.

Sedangkan untuk transaksi hari ini, indeks diperkirakan masih volatile dengan kecenderungan menguat. Saham perbankan dan pertambangan diperkirakan menjadi pilihan untuk transaksi hari ini. "Kisaran support 3.649 dengan resistance 3.698," kata analis PT Panin Sekuritas Tbk, Purwoko Sartono.

Pada transaksi kemarin, seiring melesatnya bursa regional pada sesi kedua perdagangan, IHSG mampu ditutup di area positif. Pergerakan indeks masih diwarnai oleh aksi beli terhadap saham grup Bakrie menyusul konsolidasi Bakrie-Rothschild. IHSG menguat 3,87 poin (0,11 persen) ke level 3.677,9. (hs)
• VIVAnews

Posted by Unknown on 4:21 PM. Filed under , , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0

0 komentar for Kabar Ekonomi & Bisnis : Terbaik di Asia, Bursa Indonesia Naik Kelas

Post a Comment

Recent News

Populer News

Recent Comments

Facebook Fans

Photo Gallery

Lot of Visitors