Berita Terkini Bromo : Status Awas, Bromo Ditutup untuk Wisatawan
Gunung Bromo |
Surabaya - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) sebagai pengelola Gunung Bromo menutup tempat wisata dari wisatawan. Penutupan ini dilakukan setelah mendapat rekomendasi mengenai peningkatan status Bromo menjadi Awas.
"Dari rekomendasi pengamat di Gunung Bromo, radius 3 kilometer dari kawah kita sterilkan," kata Kasub Pengelolaan Data dan Humas BB TNBTS, Nova Elina, saat dihubungi detiksurabaya.com melalui telepon genggamnya, Selasa (23/11/2010).
Secara terpisah, Kepala Pos Pengamatan Gunung Bromo, M. Syafi'i, meminta kepada wisatawan dan warga untuk tidak masuk ke wilayah kaldera (lautan Pasir) dengan radius antara 2,5-3 kilometer dari kawah Bromo.
"Petugas sudah kita siapkan untuk memantau wisatawan dan warga agar tidak mendekat ke lokasi kaldera," ujar Syafi'i.
Selain menyiapkan petugas agar wisatawan dan warga tidak masuk ke lokasi kaldera, pihaknya juga telah membuat rambu-rambu peringatan di pintu masuk ke arah Bromo.
Sementara, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Alam (PVMBG) melalui situsnya meminta masyarakat yang tinggal di sekitar gunung untuk tenang, Masyarakat diminta tidak terpancing dengan isu-isu tentang letusan Gunung Bromo.
PVMBG juga meminta pemerintah daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Bromo di Desa Ngadisari, Cemoro Lawang, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo atau dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.
"Dari rekomendasi pengamat di Gunung Bromo, radius 3 kilometer dari kawah kita sterilkan," kata Kasub Pengelolaan Data dan Humas BB TNBTS, Nova Elina, saat dihubungi detiksurabaya.com melalui telepon genggamnya, Selasa (23/11/2010).
Secara terpisah, Kepala Pos Pengamatan Gunung Bromo, M. Syafi'i, meminta kepada wisatawan dan warga untuk tidak masuk ke wilayah kaldera (lautan Pasir) dengan radius antara 2,5-3 kilometer dari kawah Bromo.
"Petugas sudah kita siapkan untuk memantau wisatawan dan warga agar tidak mendekat ke lokasi kaldera," ujar Syafi'i.
Selain menyiapkan petugas agar wisatawan dan warga tidak masuk ke lokasi kaldera, pihaknya juga telah membuat rambu-rambu peringatan di pintu masuk ke arah Bromo.
Sementara, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Alam (PVMBG) melalui situsnya meminta masyarakat yang tinggal di sekitar gunung untuk tenang, Masyarakat diminta tidak terpancing dengan isu-isu tentang letusan Gunung Bromo.
PVMBG juga meminta pemerintah daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Bromo di Desa Ngadisari, Cemoro Lawang, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo atau dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.
post